Wednesday, June 15, 2011

Dunia IT = Dunia yang Kompleks


Di dalam dunia teknologi Informasi banyaklah hal yang harus di pahami akan tetapi kita tidak bisa mengambil alih di semua bidang tersebut karena ketika kita terjun ke dunia IT banyak hal yang harus kita pahami dan pada akhirnya hanya satu hal saja yang dapat kita kuasai untuk menopang kehidupan kita dalam hal materil karena kalau kita melihat dari sisi seorang dokter specialist dan dokter umum sangatlah berbeda. Terutama dalam hal materil yang di dapat, kalau dokter specialist mungkin sangat mengerti dalam satu hal yang berkaitan dengan penyakit manusia maka akan di tangani secara profesional dan akurat sehingga seseorang dapat mempercayai kualitas pengobatan dari dokter spesialis. Akan tetapi dibanding dengan dokter umum biasanya hanya menangani hal-hal yang biasa di derita pasien pada umumnya untuk selebihnya d tangani oleh dokter spesialis.

Nah begitu juga jika kita sebagai programer, system analyst, atau Desainer multimedia sekalipun. Jika kita menggeluti satu dari banyak hal teknologi informatika khususnya maka kita adalah seorang professional IT sepesialis dimata masyarakat. Dan kita harus ingat bahwa kita adalah manusia yang membutuhkan hidup sosial dari masyarakat di sekeliling kita, karena karya yang baik adalah perpaduan antara dari banyak pendapat yang ada dan perpaduan antara keahlian yang terdapat pada setiap orang yang membuatanya.

Misalkan dari hasil penelitian pembuatan program diharapkan memberikan manfa’at bagi bagi pembuat program yang masih pemula rasanya memang cukup sulit memulai jika melihat banyak aturan bahasa program yang cukup banyak. Begitu juga bagi mereka yang telah mahir atau mereka yang bergelut di dunia IT yang kompleks namun tak hanya menggeluti dunia kode program namun juga bidang yang lainnya, kadang kita akan lupa pada sebagian aturan program dalam membentuk sebuah sistem program yang kompleks.


sumber: http://www.3itc.org/

Tuesday, June 14, 2011

History and Technology


Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial.Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atasdasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuksaling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi),huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet.

Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan peradabanmanusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi Informasi(IT/Information Technology). Dimulai dari bentuk gambar yang tak bermakna padadinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan namainternet. Informasi yang dikekola dan disampaikan juga terus dikembangkan, dariinformasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai padainformasi strategis seperti taktik bertempur.

Meperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita akan mempelajari secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya untuk mendapatkan keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Sejarah teknologi dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern.

Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pengembangan teknologi hardware cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta kapasitas yang tinggi. Namun diupayakan harga yang relatif semakin murah. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan teknologi informasi telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti : e-government, e- commerce, e-education, e-medicine, e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi : memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Dengan ditunjang teknologi informasi telekomunikasi data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan itu dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sehingga sekarang sedang semarak dengan berbagai terminologi yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Ekonomi global juga mengikuti evoluasi dari agraris dengan ciri utama tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Melalui penemuan mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utama modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Abad sekarang, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology). Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, memungkinkan diterapkannya cara-cara yang lebih efisien untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam masyarakat atau ekonomi informasi sering disebut sebagai masyarakat pasca industri. Pada era informasi ini, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penentu dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga dunia ini menjadi suatu kampung global atau Global Village.

(Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi) – Dalam kehidupan kita mendatang (sekarangpun sudah tampak), sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang cukup dominan. Siapa saja yang menguasaite k n o lo g i, akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Pada pembelajaran sebelumnya telah Anda pelajari teknologi informasi dan komunikasi pada berbagai bidang. Pembelajaran ini merupakan pengembangan dari pembelajaran sebelumnya yang menekankan pada peranan teknologi informasi dan komunikasi.

Dampak!
Penerapan teknologi informasi telah begitu pesat. Banyak hal yang menguntungkan pengguna namun juga sering membawa dampak tidak menyenangkan. Sopan santun berkomunikasi melalui teknologi seperti telepon seluler (ponsel), dan e-mail cenderung terabaikan. Penggunaan teknologi sering tidak memperhatikan etika berkomunikasi. Pada dasarnya teknologi informasi ditujukan untuk memudahkan kehidupan bukan sebaliknya merepotkan atau menganggu. Penggunaan teknologi dapat menjadi ajang promosi, namun juga berpotensi penipuan. Untuk hal ini sudah operator seluler juga harus memberikan perhatian terhadap persoalan ini dan melakukan langkah-langkah antisipatif. Yang perlu dipahami adalah nomor ponsel yang kita gunakan adalah milik kita sendiri yang mencerminkan personalitas yang diejawantahkan oleh teknologi. Sangat wajar kita mendapat perlindungan secara dari segala macam gangguan dan sejenisnya. Kemajuan teknologi perlu perlindungan menyeluruh akan informasi jati diri kita agar tidak disalahgunakan untuk keperluan-keperluan yang mengganggu. Seiring perkembangan TI di masyarakat muncul pula visi dan budaya dalam menggunakan TI. Dari sini potensi salah kaprah atau hal negatif karena kurang perhatian terhadap konsep awal penyerapan TI.

Friday, March 25, 2011

kompleksitas sistem IT

Infrastruktur TI pada saat ini, sistem & aplikasi serta operasi bisnis yang didukung menjadi lebih kompleks dari sebelumnya. Kegagalan yang ditimbulkan dari pertumbuhan kompleksitas ini dapat merusak perusahaan: sistem downtime, biaya lebih tinggi, customer service yang inferior.

Banyak perusahaan memiliki aplikasi yang dibangun di hampir setiap sistem genre teknologi, akibatnya mereka sering memiliki lebih banyak aplikasi yang berlebihan daripada yang mereka sadari. Komputasi terdistribusi yang menyebabkan banyaknya desktop dan laptop, server, jaringan dan aset TI lainnya. Perangkat nirkabel dan mobilitas pribadi yang mendorong kompleksitas lebih tinggi lagi.

Jadi, apa solusi untuk terlalu banyak kompleksitas? Mencoba untuk menghilangkannya adalah usaha yang sama sekali tidak realistis mengingat lingkungan bisnis saat ini. Sebaliknya, para pekerja TI harus berusaha untuk memaksimalkan fungsi kontrol. Perusahaan dapat melakukan beberapa hal untuk membawa infrastruktur TI yang kompleks, sistem dan operasi bisnis di bawah kontrol yang lebih besar. Salah satu strategi: Gunakan teknologi untuk menjinakkan teknologi.

Vendor sedang mengembangkan produk-produk perangkat lunak, termasuk perangkat manajemen portofolio TI, yang menyediakan dashboard pandangan dari banyak sisi TI. Peralatan ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh visibilitas yang lebih besar ke dalam infrastruktur TI, aplikasi dan proses bisnis mereka. Dengan menggunakan rangkaian manajemen TI yang terintegrasi, perusahaan bisa tahu persis berapa banyak yang mereka menghabiskan untuk melakukan transaksi bisnis tertentu – dan dampak biaya untuk sebuah bisnis jika aplikasi tidak tersedia.

Strategi lain: mengembangkan program tata kelola TI yang kuat. Ini termasuk membuat sebuah program untuk mengevaluasi dan melacak teknologi investasi, mengembangkan kebijakan yang diarahkan pada solusi teknologi yang berulang, dan memperkenalkan disiplin ke dalam struktur operasional organisasi TI.

Selanjutnya, keberhasilan dalam mengendalikan kompleksitas TI dapat diukur dengan persentase pengeluaran TI yang ditujukan untuk pemeliharaan. Pasalnya, survei Forrester 2006 Amerika Utara dan Eropa menemukan bahwa perusahaan kini mencurahkan 80 persen dari belanja TI mereka secara keseluruhan untuk perawatan dan operasional berkelanjutan. Akan lebih bijak bila persentase pengeluaran tersebut diarahkan untuk pengembangan inovasi-inovasi baru.

Menerapkan struktur manajemen layanan TI dengan kerangka ITIL, seperti Service Desk juga telah memberikan visibilitas yang lebih besar ke dalam lingkungan TI, meningkatkan efisiensi, mengotomatisasikan proses manajemen perubahan dan meminimalkan gangguan terhadap bisnis.

Apakah upaya-upaya untuk mengendalikan kompleksitas ini dapat memberi keuntungan bagi perusahaan? Hasil akhirnya adalah sebuah lingkungan yang tidak bebas risiko, namun memiliki risiko yang minimal. Mereka akan memiliki operasi yang sangat efisien, dan TI kelas dunia yang dapat meningkatkan bisnis secara keseluruhan.


sumber: http://www.maestroglobal.info/