Monday, August 23, 2010

Peduli dan Pemanfaatan Data Dalam Pengelolaan Negara

sebelumnya saya sudah pernah membahas masalah kepedulian terhadap data, nahh sekarang saya bahas lagi karena pak dosen meminta untuk membahasnya lg sesuai dengan soal uas kmaren:p dari pilihan yang pak dosen berikan, saya memilih uraian sebagai berikut..

-Data belum dimanfaatkan maksimalkan dalam pengelolaan negara

negara kita ini mempunyai berbagai macam budaya, dari sabang sampai merauke.. kita dapat menemukan berbagai macam informasi, dari yg positif dan negatif.. dari informasi-informasi tersebut, seharusnya apabila kita dapat mengelolanya menjadi sebagai sumber acuan, kita dapan membangun negara kita ini menjadi lebih baik.. Data atau Informasi bukan hanya sekedar di simpan baik-baik.. namun data dan informasi tersebut dapat kita kembangkan menjadi sebuah referensi, sebagai contoh.. pastinya negara mempunyai data yang berkaitan dengan rakyat miskin, dari data-data tersebut, kita dapat mendiskusikan bagaimana menanggulanginya yang agar rakyat miskin di negara kita ini dapat berkurang.. namun yang saya lihat, dari sumber data tersebut hanya terdengar di berita-berita televisi, yang lambat laut lenyap tanpa penghasilan apa-apa.. lalu buat apa data-data tersebut? apa yang mereka lakukan dan apa yang dapat mereka perbuat? jadi menurut saya, sebaiknya kepedulian terhadap data tidak hanya di mulut saja.. tetapi kita harus memanfaatkan data tersebut secara maksimal, agar data tersebut bermanfaat dan tidak menjadi tumpukan sampah...


-Data-data kependudukan, sumber daya, potensi, perekonomian, dsb belum diorganisasikan secara rapi

selain ketidak mampuan untuk memanfaatkan data tersebut, faktor lain yang mumngkin menjadi penghambat ketidak maksimalnya kepedulian data adalah susunan data dan penempatan data tidak tersusun secara rapih.. jadi seharusnya data-data tersebut disimpan sesuai foldernya.. dan di organisasikan sesuai departemennya.. mungkin dengan rapinya data-data tersebut, akan mempermudah kita memanfaatkannya, yaitu tidak terjadinya penyimpangan data yang akan kita peroleh..

Pengelolaan Sistem Informasi Nasional

ini adalah beberapa pendapat dari saya, bagaimana mengelola sistem informasi nasional di indonesia :

- Dikelola oleh setiap Departemen dengan anggaran yang memadai

mengapa perlunya pengelolaan yang di kerjakan oleh setiap departemen dengan anggaran yang memadai? karena menurut saya, agar tidak terciptanya pencapuran data yang mengakibatkan bentroknya informasi yang di peroleh. pengelolaan informasi yang ditangani oleh departemen yang sesuai dengan anggarannya, akan mempermudah kita untuk mengelola dan memperoleh informasi, tentunya selain itu di butuhkan anggaran yang memadai. dengan catatan, kinerja para pengelola data dapat bekerja dengan maksimal....


- Memberdayakan BPS (Badan Pusat Statistik)

BPS adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, secara nasional maupun regional. BPS mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. selain itu BPS juga berfungsi sebagai pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik, penyelenggaraan statistik dasar, koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS,fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi Pemerintah di bidang kegiatan statistik,penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organises dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. dan beberapa wewenang BPS adalah; penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya, perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro, penetapan sistem informasi di bidangnya, penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional, kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang2an yg berlaku yaitu: (1) perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik (2) penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral. secara garis besar BPS mempunyai visi dan misi, yaitu untuk mewujudkan informasi statistik yang terpercaya sebagai tulang punggung informasi nasional dan daerah, Mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi kegiatan statistik dalam kerangka Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.. lalu Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang profesional serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mutakhir

dari beberapa upaya dalam pengelolaan sistem informasi nasional tersebut, sangat diharapkan pada sistem informasi di indonesia ini, dapat terus meningkat dan berlangsung sesuai dengan apa yang kita inginkan

Wednesday, August 11, 2010

RPM Konten Multimedia

sesuai dengan salah satu topik yang diberikan oleh tugas kommas pak nixon.. yaitu mencari Kasus yang menarik beserta penjelasannya.. saya akan mengambil topik "RPM Konten Multimedia" yang pada saat ini sedang marak dibicarakan, dengan pro dan kontra di masyarakat.. walau sekarang sedang surut dan saya yakin akan timbul kembali...

ya RPM alias Rancangan Peraturan Menteri tentang konten multimedia ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Beberapa waktu terakhir kasus penyalahgunaan internet semakin sering diperbincangkan mulai penyalahgunaan Facebook untuk sarana prostitusi online hingga RPM (Rancangan Peraturan Menteri) tentang Konten Multimedia. Masih segar dalam ingatan, bagaimana pengesahan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan.

rancangan aturan ini cuma diarahkan ke wadah, media dan providernya. Sementara pada saat ini konten lebih banyak bersifat blog, diskusi di forum atau tweet."Apakah Kaskus.us, Wordpress, Blogger.com harus bertanggung jawab terhadap semua posting orang?" tidak ada sama sekali pertanggungjawaban sumber berita/informasi/pengupload. Padahal di dunia Internet, prinsip tanggung jawab yang dipegang adalah end-to-end, bukan medium yang bertanggung jawab. Kurang sekali usaha untuk mengedukasi masyarakat seperti yang dilakukan oleh ICT Watch dengan Internet Sehat. Ada baiknya justru kegiatan ICT Watch ini lebih dirangkul dan diberdayakan. Karena justru cara ini jauh lebih effektif.

Para pejabat di Postel dan Kominfo pun diminta sadar bahwa di luar sana banyak sekali masyarakat yang menginginkan ditolaknya RPM konten multimedia. Mereka harus lebih aktif berinteraksi dengan masyarakat – jangan cuma menunggu di kantor akan masukan dari masyarakat atau mengundang wakil masyarakat saja. Postel dan Kominfo harus masuk ke Kaskus.us, Facebook.com berinteraksi langsung dan meyakinkan mereka. Jangan cuma pasif!..

jadi sangatlah jelas, bahwa harus dilakukan revisi besar‐besaran terhadap RPM, disamping perlu dipertanyakan apakah kita memang membutuhkan RPM ini, mengingat bahwa RPM ini dirancang tahun 2006, di mana kondisi internet saat ini sudah jauh berbeda. Internet Sehat yang kita inginkan bersama, tidak perlu dicapai dengan cara‐cara yang represif. Kita harus percaya bahwa sosialisasi yang mengena adalah cara yang paling ampuh untuk mendewasakan masyarakat kita dalam berinternet. Hak‐hak pribadi untuk memilih konten apa yang ingin dilihat juga harus dihormati, sebagai salah satu hak asasi untuk memperoleh pengetahuan secara terbuka. Masih banyak lubang‐lubang yang mungkin timbul sebagai implikasi rancangan ini. Kementrian Kominfo harus berbesar hati untuk mengolah kembali dan elakukan revisi atas rancangan ini. Atau malah bila perlu dibatalkan!!!

YOO.!!!

Sistem Informasi Nasional

Sadar atau tidak, informasi merupakan komoditi strategis di abad mendatang. Globalisasi informasi memaksa Indonesia untuk memperhitungkan sistem informasi pendidikan dan pembangunannya supaya tetap kompetitif di era globalisasi. Untuk itu, strategi yang memungkinkan Indonesia serta masyarakatnya membangun sistem informasi nasional-nya perlu dipikirkan sejak sekarang. Hal ini penting untuk lebih meningkatkan local content dan meningkatkan bargaining power Indonesia terhadap luar negeri.
Mengapa infrastruktur/sistem informasi nasional? Bayangkan saja apa jadinya kita jika kebijaksaan pemerintah diputuskan hanya berdasarkan argumentasi "hand-waving" tanpa ditumpu data yang lengkap. Bagaimana dengan koordinasi antar departemen? – sebagai contohnya yaa, penggalian jalan raya untuk telepon/listrik/air minum yang tidak pernah tuntas. Dapatkah dan apakah masyarakat umum dengan mudah mengetahui/mengakses berbagai informasi, pengetahuan teknologi dengan tepat dan berhuna, yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari masyarakat banyak? Semua ini penting dipertimbangkan dalam membangun sistem informasi nasional Indonesia yang kompetitive. Dua faktor/parameter utama yang perlu diperhitungkan dalam strategi pengembangan sistem informasi nasional adalah SDM yang berkualitas dan alternatif sistem/teknologi yang digunakan.

Sistem informasi tertulis yang interaktif umumnya lebih strategis untuk pembangunan masyarakat karena memungkinkan pembentukan sistem yang baik dan memungkinkan seluruh sistem negara menjadi stabil dan merata. Untuk menjangkau pelosok tanah air (Desa tentunya), perlu dipertimbangkan media, teknologi & metoda komunikasi sehingga dapat dibangun secara merata dengan teknologi Indonesia. Hal ini perlu untuk menekan 70-80% ketergantungan peralatan komunikasi import saat ini. Di samping itu, sistem informasi pelosok harus dapat diintegrasikan dengan tulang punggung informasi nasional (national information highway). Pesatnya teknologi informasi berbasis komputer, cepat atau lambat sistem yang dikembangkan harus menggunakan komputer yang terintegrasi dalam jaringan komputer.

saya dapat 1 Triliun dari Presiden....

Apa bila presiden memberi tanggung jawab kepada saya untuk membangun system informasi nasional di Negara kita tercinta ini dengan anggaran 1 triliun.. yang saya lakukan pertama-tama adalah kaget, bengong, bingung dan bertanya dalam hati “Hah? apaan? presidennya ngigo ga ya?” setelah bengong dan mikir lama serta membuang waktu, saya langsung mengabarkan teman-teman saya untuk membantu, yang saya pikir apabila di kerjakan secara tim akan lebih cepat selesai (yaahh.. mungkin skitar 10thn bahkan seumur hidup saya:p)..

system informasi di Negara kita ini menurut saya hampir tidak ada perkembangan, yaitu pada awalnya gembar gembor, dan beberapa minggu kemudian lenyap begitu saja.. sebagai contoh internet masuk desa, sampai sekarangpun saya masih ragu, apakah internet sudah bener-bener dapat di akses bahkan dengan mudah oleh penduduk desa yang dekelilingi oleh sawah, pegunungan dan berada di tempat yg terpencil? Rencana itu kira-kira sudah terdengar kira-kira 4tahun yang lalu.. sedangkan sinyal Handphone aja susah sekali di dapat pada tempat-tempat seperti itu.. apa lagi internet, yang apabila menggunakan modem saja sangatlah susah untuk mendapatkan sinyal 3G.. yah paling nggak ada beberapa desa yang mempunyai warnet, dan itu juga berada di kota dari desa tersebut (kira-kira maksudnya adalah desa modernnya.. heheehe) naahh.. terus kemanakah rencana-rencana itu? Hmmm.. oke, kembali ke presiden yang seandainya memberikan missi besar kepada saya, yang saya lakukan adalah.. membuat pelatihan kepribadian atau membuka konsultan untuk masyarakat indonesia, kenapa? Karena kepribadian dan pola pikir orang Indonesia itu manja, serakah, egois, dan yang jelas belum siap menerima tekhnologi-tekhnologi yang muntakir, saya takut apa bila fasilitas sudah ada dan memadai untuk system informasi nasional Indonesia merdeka ini, masyarakat tidak dapat menggunakannya dengan baik dan semestinya, akibatnya banyak rugi, tidak manfaat, dan menciptakan kehancuran bangsa.. oleh karena itu yang harus di utamakan untuk membangun tanah air kita ini adalah mindset masyarakat kita.. tentunya pasti itu sangatlah susah, apa lagi kepribadian orang berbeda-beda. Yang mungkin anggaran 1triliun bahkan lebih tidak mempan untuk itu.. karena itu kembali ke diri kita masing-masing, terutama untuk para pemimpin kita yang hanya duduk menunggu kertas untuk di makan..

Di luar dan setelah memperbaiki akal pikiran serta SDM kita, barulah kita membenahi dengan memperbaiki system jaringan di Indonesia, mulai dari saluran telpon genggam dan internet.. mungkin kita hampir capek, bahkan sudah capek apabila kita sedang mengerjakan tugas, internet kita lambat bahkan terputus, lalu kita sdang melakukan transaksi bisnis di telephone tiba-tiba juga sinyal jelek dan terputus.. mungkin ada beberapa provider yang koneksinya bagus, namun mahal (kualitas oke, harga not oke).. sedangkan kalau saya ketahui dari teman saya di daerah eropa, biaya internet dan telephone (dengan sesama provider tentunya) di gratiskan.. dan pada setiap laptop sudah tertanam modem dan dapat mengakses internet dengan mudah, kapan saja, dan dimana saja.. karena tekhnologi internet pada zaman sekarang ini sudah seperti makanan sehari-hari, dan sangat perlu dibenahi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi (tentunya informasi yang positif dan bermanfaat). Lalu apa selanjutnya yang akan saya (Tim) lakukan? Membenahi system keamanan dan peraturan teknologi di Indonesia.. yaitu ketat namun menyenangkan.. seperti apakah itu? Tunggu sampai saya selesai diskusi dengan Tim saya:D

GO Data > kampanye keperdulian terhadap data..

Setiap orang pasti mempunyai karya, dan karya seseorang itu bisa juga di sebut dengan 'data'.. data dalam arti sesungguhnya adalah catatan atas sekumpulan fakta.. kenapa karya adalah data? Karena menurut saya orang berkarya sesuai fakta kreatifitasnya yang menjadi catatan hidupnya.. dan kita harus menghargai sekecil apapun bentuknya, yaitu dengan menjaga dan tidak memplagiatkan karya’a dengan mengcopy dan mengaku-ngaku buah karya orang lain.. selain menjaga keutuhan data pribadi dan karya orang lain.. kita jga harus mengolah data tersebut dengan hati-hati, karena data adalah sekumpulan fakta ilmiah yang kita buat untuk kepentingan individu, atau sesama.. jadi apabila kita mengola data-data tersebut dengan asal-asalan, akibatnya akan berpengaruh terhadap orang lain dan kehidupan kita.. sebagai contoh kesalahan pendataan di negri ini adalah, "pemilihan presiden".. kita semua tau bahwa setiap warga Negara Indonesia yang mempunya KTP berHak memilih pemimpin yang menurtnya dianggap pantas untuk memimpin, namun karena adanya kesalahan dan keteledoran pengolahan data, banyak masyarakat Indonesia yang protes Karena tidak tercantum sebagai pemilih di pemilu tersebut.. dan juga tidak sedikit orang yang mempunyai lebih dari satu kali untuk memilih.. yang hasilnya hasil pemilihan presiden belum sepenuhnya di pilih oleh seluruh rakyat Indonesia, karena HAKnya tidak dipergunakan..

Contoh lain dari keteledoran pendaataan adalah, "BLT (bantuan langsung tunai)" yang katanya untuk membantu meringankan rakyat kecil akibat dari krisis global, tapi pada kenyataannya tidak semua rakyat yang tergolong miskin mendapatkan hak BLTnya. Mungkin pada saat pendataan untuk rakyat miskin tersebut ada yang tidak terdata atau data yang tidak terupdate sehingga apabila ada masyarakat termasuk rakyat miskin baru karena imbas krisis global berkepanjangan tidak mendapatkan haknya pula. Ini berarti mengindikasikan pula kurang pedulinya pemerintah terhadap data-data yang terupdate.

jadi suatu data yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat dan jelas, dan perlu juga dilakukan pengupdatean data sehingga informasi tersebut selalu terjaga kebenarannya. Bukan hanya pemerintah yang harus memperbaiki sistem dan harus lebih peduli terhadap data tapi kita sebagai personal harus peduli pula dan membantu pula supaya gerakan terhadap kepedulian data ini dapat segera di lakukan karena kalau tidak segera terlaksana untuk melakuan perubahan terhadap data dan lebih peduli lagi, maka hal-hal kisruh yang terjadi karena kurangnya peduli tersebut akan terjadi kembali di tahun-tahun mendatang.